بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ ، وَالْمَارُّ عَلَى الْقَاعِدِ ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ
“Yang muda hendaklah memberi salam pada yang tua. Yang berjalan (lewat) hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk. Yang sedikit hendaklah memberi salam pada orang yang lebih banyak”. (HR. Bukhari no. 6231). Dalam riwayat muslim:”Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan”, jadi yang kecil memberi salam kepada yang besar baik dari segi umur, atau dari sisi senioritas atau dari sisi ilmu.
Yang berjalan (lewat) hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk
Diantara hikmah yang disebutkan oleh para ulama kita mengapa orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk adalah supaya orang yang duduk ini tidak berprasangka buruk ketika ia dihampiri atau jangan – jangan orang yang hendak menghapirinya berbuat buruk kepadanya sehinga ketika ia mengucapkan:”Assalamu ‘alaikum“, dia merasa tenang dan berprasangka baik.
Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan
Hal ini menunjukkan bentuk syukur atas nikmat Allah Subhanahu wata’aladan sekaligus untuk menghancurkan ujub dan kesombongan yang ada pada diri kita, Umar Radhiyallahu ‘anhu terkadang beliau sengaja keluar memikul kayu bakar ketika beliau ditanya:”Mengapa anda lakukan”, beliau berkata:”Saya mau menghancurkan kesombongan yang ada pada jiwaku atau dalam diriku”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam terkadang berjalan tidak menggunakan sandal dan ini sunnah, olehnya sekali – kali kita berjalan tanpa menggunakan sandal walaupun kita memiliki sandal.
Segala kebaikan akan kita dapatkan dengan mengikuti petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan segala keburukan akan kita dapatkan ketika menyelisihi atauran dan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu A’lam Bish Showaab
Silahkan Share, Semoga Bermamfaat!!!
Penulis: Ustadz H. Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu
(Direktur Markaz Imam Malik, Dosen STIBA Makassar)