بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم
MUJAHID DAKWAH.COM, MAKASSAR – Temu Aktivis Dakwah se-Makassar Departemen Kajian Strategis Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia bersama dengan LDK se-Makassar mendatangkan Ustadz Nirwan Syafrin Manurung, MA., MIRKH., Ph.D dalam kajian spesial “Aktivis Dakwah dan Tantangan Dakwah Kontemporer” bertempat di warkop 27 Jln. Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (24/11) malam tadi.
Wakil ketua Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) mengawali pembicaraannya dengan menjelaskan berbagai macam tantang dakwah yang kita hadapi saat ini.
“Dalam segala bidang, ekonomi, politik, hukum kita di serang dari segala linik termasuk pemikiran. Kita fokus kepada perang pemikiran ini yang abstrak dan peranannya sangat besar”. Ungkapnya
Perkembangan dunia yang terus berubah dalam berbagai bidang keilmuan dan terus akan berkembang di masa yang datang. Maka seharusnya sosok pemudalah yang harus mengambil peran dalam perjuangan ini.
“Usia mudah penuh dengan prestasi sebagaimana Muh. Natsir, Ir. Soekarno, sebab usia muda memiliki potensi yang hebat dalam pikiran dan tenaga. Tantangan seorang pemuda adalah hedonisme, suka senang-senang, santai-santai, pesta pora dan yang lain”. Ujarnya
Pendiri INSISTS ini membeberkan tentang tantangan dakwah yang berbasis data dan riset sebagai penguat keilmuan bagi para aktivis dakwah.
“Dakwah berbasis data, contohnya ketika orang berbicara tentang intoleransi, kristenisasi. Berapa gereja yang di bakar, mereka punya data. Tapi kita tidak punya data berapa masjid yang di bakar. Membuat rencana, dengan kajian-kajian tentang tantangan dakwah kita”. Tuturnya
Cara pandang yang berubah akan merubah pandangan hidup seseorang terhadap suatu objek, perbuatan yang salah akan tetap di anggap benar dan baik begitu juga sebaliknya. Tantangan terbesar ummat Islam adalah cara pandang terhadap sesuatu sebagai contoh LGBT.
“Islam tantangannya adalah cara pandang hidup kita, sebagai contoh LGBT yang banyak mengatakan itu adalah baik karena merupakan hak bagi setiap manusia dan harus kita akui. Padahal LGBT adalah kriminalitas yang terorganisir”. Imbuhnya
Dalam suasana yang semangat dan motivasi yang tinggi para aktivis dakwah di berikan nasehat agar menjadi ahli dalam bidang kita masing-masing, memiliki spesifikasi yang jelas.
“Antum harus punya spesifikasi di bidang masing-masing dalam hal ekonomi, hukum, politik, sosiologi dan yang lain. Membuat planning dan peta-peta dalam perjuangan ini”. Ungkapnya
Dengan kondisi suara yang parau Ustadz Nirwan Syafrin terus bersemangat memotivasi para aktivis dakwah, teruslah berjuang dalam dakwah ini tanpa memikirkan hasil.
“Jika kita masih yakin dengan agama kita ini maka menjadi tugas kita bersama untuk memperjuangkannya baik sebagai guru, dosen, mahasiswa ustadz dan yang lain. Allah subhanahu wata’ala tidak mempertanyakan hasil. Namun, perjuangan dan usaha kita, ikhlas dan terus berusaha”. Ujarnya sambil menutup materinya
Laporan: Muhammad Akbar