بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم
MUJAHID DAKWAH.COM, BALIKPAPAN – Guru besar sosiologi agama yang juga Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Prof. DR. H. Mujiburrahman, MA, mengatakan dengan khidmat umat Islam menjadikan Indonesia sebagai bangsa besar bermartabat.
“Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Tidak saja besar, tapi juga relatif aman dan tentram. Meskipun ada ribut ribut tetapi kita bisa mengendalikan keributan itu,” kata Mujiburrahman ketika menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Angkatan XI & XII sekaligus penugasan sebanyak 102 alumni Sekolah Tiggi Ilmu Syariah Hidayatullah, Balikpapan, Kaltim, Sabtu (17/11/2018).
Mengutip catatan eksplorasi Indonesia dalam buku “Indonesia Etc; Exploring The Improbable Nation” ditulis Elizabeth Pisani, seorang peneliti yang juga wartawan, Mujiburrahman mengatakan Indonesia adalah bangsa besar yang semakin maju dan bergairah.
Elizabeth Pisani, kata Mujiburrahman, menggali menggali Indonesia yang menurutnya adalah sebuah bangsa yang nyaris mustahil.
“Orang luar melihat Indonesia (Elizabeth Pisani) sebagai bangsa yang luar biasa. Menurut Pisani, Indonesia menjadi sebuah bangsa yang nyaris mustahil,” ujarnya.
Dia menyebutkan, luasnya Indonesia seperti dari Washington sampai Alaska. Sama dengan dari Teheran hingga London. Maka, kata dia, tak heran orang-orang luar melihat Indonesi ini sebagai suatu keajaiban, sebagai bangsa yang nyaris mustahil.
“Apa yang bisa membuat kita bisa bersatu dan kuat dalam perbedaan ini? Menurut saya karena umat Islam. Karena gerakan gerakan Islam yang ada di Indonesia adalah gerakan gerakan yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Dalam pada itu, lanjut Mujiburrahman, Hidayatullah sebagai salah satu ormas Islam yang sangat berpengaruh selain NU, Muhammadiyah, adalah bagian dari kekuatan Islam yang ada di Indonesia.
“Karena itu saya sangat senang bisa bersilaturahmi di sini,” imbuhnya seraya berpesan kepada sarjana STIS Hidaatullah yan ditugaskan ini jagan berhenti di sini setelah wisuda selesai. Teruslah belajar. Teruslah mengembangkan diri.
Koordinator KOPERTAIS Wilayah XI Kalimantan pula mendorong agar kampus-kampus yang ada memantapkan pembelajaran bahasa asing khusunya Arab dan Inggris sebab tantangan global kian menuntut tidak saja keahlian spesialis melainkan juga kemampuan adaptasi yang baik.
“Saya mendukung sekali Program Ulama Zuama (PUZ) STIS Hidayatullah, program yang luar biasa dan semoga berjalan sukses. Saya turut bangga. Semoga kela bisa melahirkan sarjana yang menguasai bahasa Arab dan Inggris,” pungkasnya.
Laporan: Abdus Syakur/Islamic News Agency (INA)/JITU
Editor : Saifullah