بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم
MUJAHID DAKWAH.COM, ACEH – Usianya masih terbilang muda. 29 tahun lebih tepatnya. Namun untuk urusan prestasi, orang-orang akan kaget mendengarnya. Ya, namanya Hajarul Akbar bin Aitub Ali. Direktur Darul Quran Aceh (DQA) yang juga merupakan alumni MUQ Pagar Air Angkatan Tahun 2005 ini didapuk sebagai perwakilan RI di nomor hafalan 30 Juz al-Qur’an di Casablanca, Maroko.
Pemuda kelahiran Pidie Aceh ini akan mengikuti MTQ Internasional yang berlangsung mulai 7 sampai 13 November 2018.
“Saya diundang berdasarkan surat dari Menteri Agama RI dan wakaf Kerajaan Maroko di Rabat untuk Menteri Agama RI, yang meminta dikirimkan peserta MTQ dalam empat cabang yaitu, cabang 5 juz, Tahfizh 30 Juz beserta tafsirnya, danTilawah” sebutnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam melalui Direktur Penerangan Islam (Pendis) RI, Khoiruddin MM pun menunjuk putra Aceh H Hajarul Akbar yang kini memimpin DQA sekaligus juga dosen UIN Ar-Raniry, sebagai salah satu utusan atau duta RI dalam MTQ tersebut.
Menurut Keterangan Hajarul yang dikutip dari salah satu pejabat Kemenag RI, Sayyid Alwi Fahmi selaku kepala seksi Bina Qari dan Hafizh, bahwa penunjukan peserta MTQ Internasional ini berdasarkan prestasi pada MTQ-MTQ nasional sebelumnya, sesuai dengan bidang masing-masing.
Karena itu, ustaz Hajarul Akbar yang telah menjuarai MTQ tingkat nasional beberapa tahun silam, kali ini terpilih untuk dikirimkan ke MTQ tingkat Internasional di Kota Casablanca, Maroko.
Di usia remaja ia telah hafizh 30 juz Alquran di MUQ Pagar Air, Aceh Besar. Lalu ia pernah menjuarai MTQ tingkat Aceh dan Nasional. Ia lalu mengembara ke Jakarta. Menjadi Mudir Darul Qur’an Mulia Bogor, dan juga menyelesaikan S2 di Institute Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.
Dalam kesehariannya, Hajarul dikenal sebagai seorang hafizh yang memiliki komitmen membaca al-Quran tiga Juz sehari.
“Jika berbicara dan berdiskusi dengannya, ia tak pernah jauh dari tema sentral tentang Alquran dan keagungannya.Salah satu komitmennya adalah “Tri In One”, tiga juz dalam satu hari, bukan lagi One Day One Juz,” ujar Teuku Zulkhairi, salah seorang sahabat Hajarul.
Teuku Zulkhairi juga menambahkan, sahabatnya itu sangat dekat dengan KH Maimun Ali, Ketua PWNU Banten. Pernah menjadi juri dalam berbagai even MTQ di berbagai Provinsi dan Kabupaten di Indonesia.
“Ia juga sering isi ceramah-ceramah di Masjid-Masjid di pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, Jakarta dan banyak lagi lainnya,” tambahnya.
10 Tahun DI Jawa, Hajarul pernah berguru pada Prof. Said Aqil Munawwar dan telah berhasil membina banyak generasi Islam menjadi hafizh qur’an yang berprestasi, baik nasional hingga internasional.
Poisisinya yang kini sebagai Direktur DQA, Hajarul Akbar komitmen untuk mencurahkan segenap ilmu, karakter keshalihan dan pengalamannya di DQA, menggabungkan program tahfizh dengan Halaqah Alquran tiga kali sehari. []
Laporan: Dzulkifli Tri Darmawan