بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم
MUJAHID DAKWAH.COM, MAKASSAR – Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (Wakil Ketua MK RI) Prof. Aswanto, SH., MH., DFM menjadi keynote speaker dalam kegiatan Seminar Islam Nasional di Auditorium Prof. A. Amiruddin Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Ahad (11/11).
Seminar Islam Nasional ini merupakan rangkaian dari kegiatan Unhas Islamic Fair 2018 dengan tema “Spirit Al-Qur’an Menegakkan Peradaban yang Hilang”.
Dalam sambutannya wakil ketua mahkamah konstitusi ini berterima kasih kepada panitia bukan hanya secara pribadi tapi juga secara lembaga Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI), Beliau melanjutkan bahwa Islam bukan hanya sekedar agama.
“Islam itu bukan sekedar agama tapi sebuah peradaban yang meliputi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Islam, rujukannya adalah Al-Qur’an, jika ada manusia yang bukan rujukannya adalah Al-Qur’an maka dia akan tersesat”. Ujarnya
Lanjut, mantan Dekan dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, untuk mencapai peradaban maka kita harus memahami dan memaknai nilai-nilai Al-Qur’an. Olehnya itu ayat yang pertama turun adalah Iqra (bacalah).
“Ayat pertama turun adalah Iqra (membaca) kunci utama memahami ilmu adalah membaca. Dan peradaban itu terbangun dari fase ilmu pengetahuan (dilandasi norma-norma yang telah digariskan oleh Allah). Kita tidak akan sampai pada peradaban jika kita tidak pernah membaca Al-Qur’an. Karena mana mungkin peradaban Islam bangkit jika kita tidak memahami nilai-nilai dalam Al-Qur’an”. Ungkapnya
Prof kelahiran Palopo 1964 ini, menuturkan bahwa untuk mencapai dan memperbaiki peradaban maka kita harus menggali nilai-nilai yang ada didalam Al-Qur’an. Sejarah telah membuktikan bahwa peradaban Islam pernah menguasai dunia. Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi ini menuntup bahwa peradaban datang untuk memperbaiki dan mempengaruhi.
“Peradaban Islam harus mempengaruhi tidak boleh dipengaruhi. Tidak ada yang akan memperbaiki peradaban jika kita tidak bangun, kita lihat sejarah peradaban Islam pernah menguasai dunia. Peradaban Dunia dibangun dan dimulai oleh pemuka-pemuka agama dan alim Ulama termasuk dinegara kita”. Ujarnya
Reporter: Muhammad Akbar, S.Pd