بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم
MUJAHID DAKWAH.COM, Palu – Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah (DPD WI) Kabupaten Donggala menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Donggala Berhijrah” di Masjid Al-Istiqomah Labuan Bajo Kabupaten Donggala, Sul-Teng, Ahad (4/11/2018).
Tabligh Akbar dihadiri oleh ratusan warga Donggala yang antusias untuk mendengarkan tausiyah dari Direktur STIBA Makassar, Ustad Muhammad Yusran Anshar.
Dalam materinya, ustad Yusran terlebih dahulu memotivasi warga yang hadir dengan mengungkap keutamaan menuntut ilmu dengan duduk bermajelis.
“Kegiatan seperti inilah yang akan menghilangkan murka Allah dan mengundang Rahmat Allah taala. Sebagaimana dalam haditsnya riwayat imam Muslim rahimahullah, Allah taala memiliki malaikat-malaikat yang sangat banyak jumlahnya, diantara malaikat-malaikat ada yang kerjanya berkeliling di dunia untuk mencari majelis-majelis dikirim dan pengajian-pengajian,” ungkapnya.
Ustad Yusran melanjutkan, jika diantara para Malaikat tersebut telah ada yang mendapatkan majelis tersebut, maka merekapun ikut menghadiri majelis tersebut.
“Malaikat tersebut mengatakan ‘Kesinilah’ kepada Malaikat yang lain, mengajak untuk hadir, sehingga mereka duduk bershaf-shaf hingga ke langit Allah taala,” jelasnya.
Berkaitan dengan tema Tabligh Akbar, ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini mengungkapkan, Hijrah sering dipahami dengan makna berpindah tempat. Namun menurutnya, itu bukan inti persoalan, sebagaimana kata para Ulama, dalam bahasa Arab, Hijrah adalah berpindah.
“Hijrah ada yang bersifat Hissiyyah dan Maknawiyah. Hijrah Hissiyyah adalah berpindah fisik, sedangkan Hijrah Maknawiyah adalah berpindah amalan-amalannya,” tukasnya.
Ustad Yusran menjelaskan, Hijrah Maknawiyah adalah berpindah sikap, yang mungkin ia masih tetap di tempat tersebut namun telah merubah keadaan dirinya, sebagai contoh adalah Ia masih berada di Donggala, namun ia sedang berusaha merubah segala tingkah lakunya.
“Mari kita berhijrah, berhijrah dari apa? Berpindah dari manusia yang banyak bermaksiat menuju manusia yang banyak berdzikir kepada Allah taala,” tuturnya.
Salah satu cara menyelamatkan diri dari bala, lanjut ustad Yusran, adalah dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Inilah cara yang telah ditempuh oleh Rasulullah. Sebagaimana ditegaskan Allah dalam Alquran, bahwa Allah tidak akan menyiksa suatu kaum dengan kezaliman yang mereka lakukan, selama mereka adalah orang selalu mengadakan perbaikan, saling menasehati dari kesalahan.
“Bagaimana kita berhijrah? Kita mulai dari diri dan keluarga kita. Arahkan diri untuk rajin ke Masjid, sembari mengajak anggota keluarga kita juga ikut menyejahterakan Masjid. Sehingga tercipta keluarga yang shalih, dan terkonversi menjadi Masyarakat yang taat kepada Allah taala. Dari kondisi ini, niscaya akan tercipta Donggala yang mendapatkan Rahmat dan Keberkahan dari Allah Subhana wa taala,” ujarnya.
“Semua ini menghadirkan kesadaran bahwa dunia begitu singkat. Betapa kematian adalah sesuatu yang pasti datangnya, waktunya hanya Allah taala yang mengetahui. Maka mari selalu mengisi waktu kita dengan amalan-amalan shalih,” tutupnya.
Tabligh Akbar kemudian dilanjutkan dengan pembagian paket sembako kepada ratusan warga yang hadir, yang terdiri dari jemaah laki-laki, Ibu-ibu, para pemuda serta anak-anak.
Kegiatan ini adalah Tabligh Akbar kedua yang digelar oleh DPD WI Donggala pasca Gempa dan Tsunami yang melanda Sulawesi Tengah. Tabligh Akbar yang pertama di gelar di Masjid Raya Donggala, Ahad (21/10/2018) lalu. ()
Laporan: Relawan Lazis Wahdah Islamiyah