بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم
MUJAHID DAKWAH.COM, Jakarta – Evakuasi jenazah korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah secara resmi akan dihentikan sore ini, Jumat (12/10/2018). Warga pun diimbau tak melakukan pencarian lagi setelah penghentian itu diberlakukan.
“Besok sore 12 Oktober 2018 pengevakuasian akan diakhiri secara resmi,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Kamis (11/10/2018).
Setelah penghentian resmi itu BNPB meminta warga untuk tidak melanjutkan pencarian. “Namun jika masih ada warga yang mencari korban, diimbau tidak di lakukan, karena kondisi jenazah yang telah rusak dan bahkan memunculkan penyakit,” imbuhnya.
Sebelumnya, penghentian resmi proses evakuasi besar-besaran rencananya dihetikan pada tanggal 11 Oktober 2018. Tetapi, rencana itu ditunda setelah ada desakan dari masyarakat, dan baru diberlakukan pada Jumat (12/10/2018).
Dengan penghentian resmi itu, tim SAR yang datang dari luar kota Palu akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Selanjutnya, kordinasi penanganan bencana akan dialihkan kepada Posko dan Tim Basarnas Kota Palu. Menurut Sutopo, jika ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban, maka Basarnas lokal akan melakukan proses evakuasi.
“Basarnas akan menyerahkan tugas ke tim Basarnas wilayah Kota Palu,” tandasnya.
Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah menyebabkan lebih dari 2.000 orang meninggal dunia. Sementara, masih ada ratusan orang yang dinyatakan hilang. Saat ini korban jiwa yang belum terevakuasi salah satunya di lokasi lukuifaksi, fenomena rumah tertelan lumpur pasir sehingga terkubur di dalam tanah.
Sumber: Kiblat.Net