• Tentang Kami
  • Kontak
  • Support Jurnalis Muslim
  • Kirim Tulisan
Minggu, November 9, 2025
  • ARTIKEL
    • All
    • Adab & Ibadah
    • Al-Qur'an & Hadits
    • Aqidah & Manhaj
    • Fiqih Islam
    • Sirah Nawabiyah
    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Apa Hukum Membaca Mushaf Al-Qur’an dalam Shalat?

    Apa Hukum Membaca Mushaf Al-Qur’an dalam Shalat?

    Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti: Guru Adalah Ujung Tombak Pendidikan Indonesia

    Fatwa MUI: Mengapa Memanfaatkan Dana Hasil Investasi Setoran Awal untuk Jamaah Lain Haram?

    9 Tanda dan 11 Peristiwa, Bumi dan Alam Semesta Tak Lagi Punya Ruang untuk Manusia

    9 Tanda dan 11 Peristiwa, Bumi dan Alam Semesta Tak Lagi Punya Ruang untuk Manusia

    Bagaimana Cara Menyambut Tahun Baru Hijriyah??

    Bagaimana Cara Menyambut Tahun Baru Hijriyah??

    Diantara Keistimewaan Bulan Muharram Yang Perlu Umat Islam Ketahui

    Diantara Keistimewaan Bulan Muharram Yang Perlu Umat Islam Ketahui

    Apakah Diperbolehkan Berkurban Dengan Hewan yang Sedang Hamil?

    Apakah Diperbolehkan Berkurban Dengan Hewan yang Sedang Hamil?

    Materi Khutbah Jumat: Keutamaan dan Kemuliaan Ibadah Qurban

    Qurban Satu, Diterima Untuk Suami Istri Dan Seluruh Keluarganya?

    Loyalitas Kepada Allah Diatas Segalanya

    Mengapa Perlu Menghadirkan Hati Dalam Beribadah?

  • KHAZANAH
    • All
    • Biografi
    • Islam & Indonesia
    • Pendidikan & Ilmu
    • Sejarah Islam
    • Tazkiyatun Nafs
    Kuliah, Ini Strategi Jitu untuk Lulus Tepat Waktu!

    Kuliah, Ini Strategi Jitu untuk Lulus Tepat Waktu!

    Mewujudkan ’Kepulangan’ Husnul Khatimah dengan Taubatan Nasuha

    Mewujudkan ’Kepulangan’ Husnul Khatimah dengan Taubatan Nasuha

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 1)

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 2)

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 1)

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 1)

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Mas Imam Nawawi: Akhir Tahun dan Energi Kebaikan

    Mas Imam Nawawi: Akhir Tahun dan Energi Kebaikan

  • NASIONAL
    • All
    • Berita Nasional
    • Feature
    • Info Kegiatan
    • Kabar Kampus
    • Kabar Ummat
    • Sekolah & Universitas
    BMH dan Hidayatullah Jakarta Gelar Terapi Mata, Terangi Pandangan Warga Muara Angke

    BMH dan Hidayatullah Jakarta Gelar Terapi Mata, Terangi Pandangan Warga Muara Angke

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Singkong Pesantren di Maros: Dukungan Nyata BMH Dari Lahan Sunyi Menjadi Sumber Berkah

    Singkong Pesantren di Maros: Dukungan Nyata BMH Dari Lahan Sunyi Menjadi Sumber Berkah

    Ustadz Zaitun Rasmin: Tiga Tantangan Presiden Prabowo dalam Menjaga Persatuan dan Peran Dunia Islam

    Ustadz Zaitun Rasmin: Tiga Tantangan Presiden Prabowo dalam Menjaga Persatuan dan Peran Dunia Islam

    Dapur Kemanusiaan WIZ dan KITA Palestina di Gaza Utara, 1.500 Warga Terima Makanan Siap Saji

    Dapur Kemanusiaan WIZ dan KITA Palestina di Gaza Utara, 1.500 Warga Terima Makanan Siap Saji

    Muslimah Youth Forum 2025: Anies Baswedan Ajak Pemudi Indonesia Tingkatkan Dukungan Solidaritas untuk Palestina

    Muslimah Youth Forum 2025: Anies Baswedan Ajak Pemudi Indonesia Tingkatkan Dukungan Solidaritas untuk Palestina

  • KALAM
    • All
    • Akhir Zaman
    • Ghazwul Fikr
    • Jihad Fisabilillah
    • Khutbah Jum'at
    • Siyasah Syar'iyyah
    Materi Khutbah Jumat Palestina: Refleksi Kemerdekaan Indonesia untuk Palestina

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Refleksi Kemerdekaan Indonesia untuk Palestina

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Rasa Kenyang Kita dan Jeritan Kelaparan Anak-Anak Gaza

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Gaza Kelaparan, Tanggung Jawab Kita

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Gaza Kelaparan, Tanggung Jawab Kita

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Kita Adalah Gaza

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Kita Adalah Gaza

    Materi Khutbah Jumat: Menyambut Kemenangan Al-Aqsha dengan Semua Pengorbanan

    Materi Khutbah Jumat: Menyambut Kemenangan Al-Aqsha dengan Semua Pengorbanan

    Materi Khutbah Jumat: Memaknai All Eyes on Rafah, Buka Mata Dunia Atas Genosida di Gaza

    Materi Khutbah Jumat: Memaknai All Eyes on Rafah, Buka Mata Dunia Atas Genosida di Gaza

    Materi Khutbah Jumat: Generasi Shalahuddin Pembebas Al-Aqsa dari Penjajahan Tentara Salib

    Materi Khutbah Jumat: Generasi Shalahuddin Pembebas Al-Aqsa dari Penjajahan Tentara Salib

    Materi Khutbah Jumat: Tragedi Gaza, Apakah Kita Masih Ada?

    Materi Khutbah Jumat: Tragedi Gaza, Apakah Kita Masih Ada?

    Materi Khutbah Jumat: Gaza Masih Berdarah, Jangan Tinggalkan

    Materi Khutbah Jumat: Gaza Masih Berdarah, Jangan Tinggalkan

    Materi Khutbah Jumat: Kita Bisa dan Wajib untuk Berjuang bagi Al Aqsha, Gaza dan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Kita Bisa dan Wajib untuk Berjuang bagi Al Aqsha, Gaza dan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Pentingnya Etika dalam Kehidupan

    Materi Khutbah Jumat: Pentingnya Etika dalam Kehidupan

    Materi Khutbah Jumat: Inilah Cara Membebaskan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Inilah Cara Membebaskan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Mengakhiri Penjajahan Zionis Yahudi

    Materi Khutbah Jumat: Mengakhiri Penjajahan Zionis Yahudi

  • LIFESTYLE
    • All
    • Cinta Dunia
    • Gender & Feminisme
    • Jendela Hati
    • Parenting
    • Ramadhan
    • Tips Bahagia
    Seni Melemahkan Kemalasan

    Seni Melemahkan Kemalasan

    Ramadhan Bulan Pembelaan Terhadap Islam

    Imam Shamsi Ali: 9 Langkah Menjadikan Ramadan Sebagai Bulan Transformasi

    Hindari Bau Mulut Saat Puasa, Ini Kiat-Kiatnya!

    Hindari Bau Mulut Saat Puasa, Ini Kiat-Kiatnya!

    Jangan Biarkan Propaganda LGBT Merajalela di Indonesia

    Jangan Biarkan Propaganda LGBT Merajalela di Indonesia

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Salimah Dukung Larangan LGBT di Lingkungan Kampus

    Salimah Dukung Larangan LGBT di Lingkungan Kampus

  • DUNIA ISLAM
    • All
    • Info Haji & Umrah
    • Internasional
    • Kabar Turki
    • Palestina
    • Timur Tengah
    Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur

    Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza

    Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza

    Dr. Hendri Tanjung Resmi Dilantik Sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor 2025-2029

    9.820 Pemukim Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa, Simbol Eskalasi dan Upaya Yahudisasi Kota Suci

    Dr. Hendri Tanjung Resmi Dilantik Sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor 2025-2029

    Gaza Damai, PM Spanyol: Pelaku Genosida Harus Tetap Tanggung Jawab

    Bebasnya 1.968 Warga Palestina Disambut Isak Haru

    Bebasnya 1.968 Warga Palestina Disambut Isak Haru

    Jurnalis Palestina Saleh Al Ja’frawi Tewas Ditembak Milisi Dukungan ‘Israel’ di Gaza

    Jurnalis Palestina Saleh Al Ja’frawi Tewas Ditembak Milisi Dukungan ‘Israel’ di Gaza

    Pemerintah Indonesia Batalkan Visa 6 Atlet ‘Israel’ Bertanding di Jakarta

    Pemerintah Indonesia Batalkan Visa 6 Atlet ‘Israel’ Bertanding di Jakarta

    IAI STIBA Makassar Gelar Asesmen Lapangan Prodi Pendidikan Bahasa Arab

    Genosida Berakhir, Hamas Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

  • TSAQOFAH
    • All
    • Ekonomi Islam
    • Jejak Hidayah
    • Kolom
    • Opini Anda
    • Resensi Buku
    Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

    Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

    Menebar Semangat Melalui Sharing Media Bersama WIZ Jakarta

    Menebar Semangat Melalui Sharing Media Bersama WIZ Jakarta

    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Hati-Hati Hilang Energi Karena Suka Menyalahkan!

    Hati-Hati Hilang Energi Karena Suka Menyalahkan!

    Inilah Bekal Utama untuk Bahagia Selamanya

    Inilah Bekal Utama untuk Bahagia Selamanya

    3 Langkah Memiliki Kepribadian Cerdas

    3 Langkah Memiliki Kepribadian Cerdas

  • PAHAM SESAT
    • All
    • Ahmadiyah
    • Feminisme
    • Lainnya
    • Sepilis
    • Syi'ah
    Sekularisasi di Indonesia: Sebuah Eksperimen Gagal

    Sekularisasi di Indonesia: Sebuah Eksperimen Gagal

    Homoseksualitas: Persembahan Barat dan Gereja untuk Dunia

    Homoseksualitas: Persembahan Barat dan Gereja untuk Dunia

    Jejak Tuhan dalam Ilmu Ekonomi

    Jejak Tuhan dalam Ilmu Ekonomi

    Hakikat Sekularisme, Berilmu Tanpa Agama dan Aqidah

    Hakikat Sekularisme, Berilmu Tanpa Agama dan Aqidah

    Martabat dan Keterwakilan Perempuan

    Martabat dan Keterwakilan Perempuan

    Gerakan LGBT Dibalik Paham Netralitas Gender

    Gerakan LGBT Dibalik Paham Netralitas Gender

    Homoseks, LGBT dan Kebebasan Manusia

    Homoseks, LGBT dan Kebebasan Manusia

    Dekonstruksi Feminisme Terhadap Konsep Tafsir

    Dekonstruksi Feminisme Terhadap Konsep Tafsir

    Membongkar Propaganda Syiah Indonesia (2): Stigma Wahhabi dan Jahhali

    Membongkar Propaganda Syiah Indonesia (2): Stigma Wahhabi dan Jahhali

No Result
View All Result
  • ARTIKEL
    • All
    • Adab & Ibadah
    • Al-Qur'an & Hadits
    • Aqidah & Manhaj
    • Fiqih Islam
    • Sirah Nawabiyah
    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Apa Hukum Membaca Mushaf Al-Qur’an dalam Shalat?

    Apa Hukum Membaca Mushaf Al-Qur’an dalam Shalat?

    Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti: Guru Adalah Ujung Tombak Pendidikan Indonesia

    Fatwa MUI: Mengapa Memanfaatkan Dana Hasil Investasi Setoran Awal untuk Jamaah Lain Haram?

    9 Tanda dan 11 Peristiwa, Bumi dan Alam Semesta Tak Lagi Punya Ruang untuk Manusia

    9 Tanda dan 11 Peristiwa, Bumi dan Alam Semesta Tak Lagi Punya Ruang untuk Manusia

    Bagaimana Cara Menyambut Tahun Baru Hijriyah??

    Bagaimana Cara Menyambut Tahun Baru Hijriyah??

    Diantara Keistimewaan Bulan Muharram Yang Perlu Umat Islam Ketahui

    Diantara Keistimewaan Bulan Muharram Yang Perlu Umat Islam Ketahui

    Apakah Diperbolehkan Berkurban Dengan Hewan yang Sedang Hamil?

    Apakah Diperbolehkan Berkurban Dengan Hewan yang Sedang Hamil?

    Materi Khutbah Jumat: Keutamaan dan Kemuliaan Ibadah Qurban

    Qurban Satu, Diterima Untuk Suami Istri Dan Seluruh Keluarganya?

    Loyalitas Kepada Allah Diatas Segalanya

    Mengapa Perlu Menghadirkan Hati Dalam Beribadah?

  • KHAZANAH
    • All
    • Biografi
    • Islam & Indonesia
    • Pendidikan & Ilmu
    • Sejarah Islam
    • Tazkiyatun Nafs
    Kuliah, Ini Strategi Jitu untuk Lulus Tepat Waktu!

    Kuliah, Ini Strategi Jitu untuk Lulus Tepat Waktu!

    Mewujudkan ’Kepulangan’ Husnul Khatimah dengan Taubatan Nasuha

    Mewujudkan ’Kepulangan’ Husnul Khatimah dengan Taubatan Nasuha

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 1)

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 2)

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 1)

    Syekh Aaq Syamsuddin, Sang ‘Penakluk Maknawi’ Konstantinopel (Bag 1)

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Mas Imam Nawawi: Akhir Tahun dan Energi Kebaikan

    Mas Imam Nawawi: Akhir Tahun dan Energi Kebaikan

  • NASIONAL
    • All
    • Berita Nasional
    • Feature
    • Info Kegiatan
    • Kabar Kampus
    • Kabar Ummat
    • Sekolah & Universitas
    BMH dan Hidayatullah Jakarta Gelar Terapi Mata, Terangi Pandangan Warga Muara Angke

    BMH dan Hidayatullah Jakarta Gelar Terapi Mata, Terangi Pandangan Warga Muara Angke

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Singkong Pesantren di Maros: Dukungan Nyata BMH Dari Lahan Sunyi Menjadi Sumber Berkah

    Singkong Pesantren di Maros: Dukungan Nyata BMH Dari Lahan Sunyi Menjadi Sumber Berkah

    Ustadz Zaitun Rasmin: Tiga Tantangan Presiden Prabowo dalam Menjaga Persatuan dan Peran Dunia Islam

    Ustadz Zaitun Rasmin: Tiga Tantangan Presiden Prabowo dalam Menjaga Persatuan dan Peran Dunia Islam

    Dapur Kemanusiaan WIZ dan KITA Palestina di Gaza Utara, 1.500 Warga Terima Makanan Siap Saji

    Dapur Kemanusiaan WIZ dan KITA Palestina di Gaza Utara, 1.500 Warga Terima Makanan Siap Saji

    Muslimah Youth Forum 2025: Anies Baswedan Ajak Pemudi Indonesia Tingkatkan Dukungan Solidaritas untuk Palestina

    Muslimah Youth Forum 2025: Anies Baswedan Ajak Pemudi Indonesia Tingkatkan Dukungan Solidaritas untuk Palestina

  • KALAM
    • All
    • Akhir Zaman
    • Ghazwul Fikr
    • Jihad Fisabilillah
    • Khutbah Jum'at
    • Siyasah Syar'iyyah
    Materi Khutbah Jumat Palestina: Refleksi Kemerdekaan Indonesia untuk Palestina

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Refleksi Kemerdekaan Indonesia untuk Palestina

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Rasa Kenyang Kita dan Jeritan Kelaparan Anak-Anak Gaza

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Gaza Kelaparan, Tanggung Jawab Kita

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Gaza Kelaparan, Tanggung Jawab Kita

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Kita Adalah Gaza

    Materi Khutbah Jumat Palestina: Kita Adalah Gaza

    Materi Khutbah Jumat: Menyambut Kemenangan Al-Aqsha dengan Semua Pengorbanan

    Materi Khutbah Jumat: Menyambut Kemenangan Al-Aqsha dengan Semua Pengorbanan

    Materi Khutbah Jumat: Memaknai All Eyes on Rafah, Buka Mata Dunia Atas Genosida di Gaza

    Materi Khutbah Jumat: Memaknai All Eyes on Rafah, Buka Mata Dunia Atas Genosida di Gaza

    Materi Khutbah Jumat: Generasi Shalahuddin Pembebas Al-Aqsa dari Penjajahan Tentara Salib

    Materi Khutbah Jumat: Generasi Shalahuddin Pembebas Al-Aqsa dari Penjajahan Tentara Salib

    Materi Khutbah Jumat: Tragedi Gaza, Apakah Kita Masih Ada?

    Materi Khutbah Jumat: Tragedi Gaza, Apakah Kita Masih Ada?

    Materi Khutbah Jumat: Gaza Masih Berdarah, Jangan Tinggalkan

    Materi Khutbah Jumat: Gaza Masih Berdarah, Jangan Tinggalkan

    Materi Khutbah Jumat: Kita Bisa dan Wajib untuk Berjuang bagi Al Aqsha, Gaza dan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Kita Bisa dan Wajib untuk Berjuang bagi Al Aqsha, Gaza dan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Pentingnya Etika dalam Kehidupan

    Materi Khutbah Jumat: Pentingnya Etika dalam Kehidupan

    Materi Khutbah Jumat: Inilah Cara Membebaskan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Inilah Cara Membebaskan Palestina

    Materi Khutbah Jumat: Mengakhiri Penjajahan Zionis Yahudi

    Materi Khutbah Jumat: Mengakhiri Penjajahan Zionis Yahudi

  • LIFESTYLE
    • All
    • Cinta Dunia
    • Gender & Feminisme
    • Jendela Hati
    • Parenting
    • Ramadhan
    • Tips Bahagia
    Seni Melemahkan Kemalasan

    Seni Melemahkan Kemalasan

    Ramadhan Bulan Pembelaan Terhadap Islam

    Imam Shamsi Ali: 9 Langkah Menjadikan Ramadan Sebagai Bulan Transformasi

    Hindari Bau Mulut Saat Puasa, Ini Kiat-Kiatnya!

    Hindari Bau Mulut Saat Puasa, Ini Kiat-Kiatnya!

    Jangan Biarkan Propaganda LGBT Merajalela di Indonesia

    Jangan Biarkan Propaganda LGBT Merajalela di Indonesia

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Inilah Kunci Sukses Setiap Anak

    Salimah Dukung Larangan LGBT di Lingkungan Kampus

    Salimah Dukung Larangan LGBT di Lingkungan Kampus

  • DUNIA ISLAM
    • All
    • Info Haji & Umrah
    • Internasional
    • Kabar Turki
    • Palestina
    • Timur Tengah
    Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur

    Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

    Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza

    Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza

    Dr. Hendri Tanjung Resmi Dilantik Sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor 2025-2029

    9.820 Pemukim Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa, Simbol Eskalasi dan Upaya Yahudisasi Kota Suci

    Dr. Hendri Tanjung Resmi Dilantik Sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor 2025-2029

    Gaza Damai, PM Spanyol: Pelaku Genosida Harus Tetap Tanggung Jawab

    Bebasnya 1.968 Warga Palestina Disambut Isak Haru

    Bebasnya 1.968 Warga Palestina Disambut Isak Haru

    Jurnalis Palestina Saleh Al Ja’frawi Tewas Ditembak Milisi Dukungan ‘Israel’ di Gaza

    Jurnalis Palestina Saleh Al Ja’frawi Tewas Ditembak Milisi Dukungan ‘Israel’ di Gaza

    Pemerintah Indonesia Batalkan Visa 6 Atlet ‘Israel’ Bertanding di Jakarta

    Pemerintah Indonesia Batalkan Visa 6 Atlet ‘Israel’ Bertanding di Jakarta

    IAI STIBA Makassar Gelar Asesmen Lapangan Prodi Pendidikan Bahasa Arab

    Genosida Berakhir, Hamas Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

  • TSAQOFAH
    • All
    • Ekonomi Islam
    • Jejak Hidayah
    • Kolom
    • Opini Anda
    • Resensi Buku
    Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

    Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

    Menebar Semangat Melalui Sharing Media Bersama WIZ Jakarta

    Menebar Semangat Melalui Sharing Media Bersama WIZ Jakarta

    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

    Hati-Hati Hilang Energi Karena Suka Menyalahkan!

    Hati-Hati Hilang Energi Karena Suka Menyalahkan!

    Inilah Bekal Utama untuk Bahagia Selamanya

    Inilah Bekal Utama untuk Bahagia Selamanya

    3 Langkah Memiliki Kepribadian Cerdas

    3 Langkah Memiliki Kepribadian Cerdas

  • PAHAM SESAT
    • All
    • Ahmadiyah
    • Feminisme
    • Lainnya
    • Sepilis
    • Syi'ah
    Sekularisasi di Indonesia: Sebuah Eksperimen Gagal

    Sekularisasi di Indonesia: Sebuah Eksperimen Gagal

    Homoseksualitas: Persembahan Barat dan Gereja untuk Dunia

    Homoseksualitas: Persembahan Barat dan Gereja untuk Dunia

    Jejak Tuhan dalam Ilmu Ekonomi

    Jejak Tuhan dalam Ilmu Ekonomi

    Hakikat Sekularisme, Berilmu Tanpa Agama dan Aqidah

    Hakikat Sekularisme, Berilmu Tanpa Agama dan Aqidah

    Martabat dan Keterwakilan Perempuan

    Martabat dan Keterwakilan Perempuan

    Gerakan LGBT Dibalik Paham Netralitas Gender

    Gerakan LGBT Dibalik Paham Netralitas Gender

    Homoseks, LGBT dan Kebebasan Manusia

    Homoseks, LGBT dan Kebebasan Manusia

    Dekonstruksi Feminisme Terhadap Konsep Tafsir

    Dekonstruksi Feminisme Terhadap Konsep Tafsir

    Membongkar Propaganda Syiah Indonesia (2): Stigma Wahhabi dan Jahhali

    Membongkar Propaganda Syiah Indonesia (2): Stigma Wahhabi dan Jahhali

No Result
View All Result
Mujahid Dakwah
No Result
View All Result

in Opini Anda, TSAQOFAH

Adakah Karakter Pancasila? – Dr. Adian Husaini

Muh Akbarby Muh Akbar
Reading Time: 8 mins read
Adakah Karakter Pancasila? – Dr. Adian Husaini
Share on FacebookShare on Whatsapp

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيم

Pada tanggal 24 Oktober 2013 lalu, saya bersyukur mendapatkan kesempatan berbicara dalam satu seminar tentang peradaban Islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Seminar itu diadakan sebagai satu rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis ke-55 UMS. Bertindak sebagai keynote speaker adalah Prof. Malik Fadjar, mantan rektor UMS yang dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan di Indonesia. Pembicara lain adalah Dr. Gina Puspita, pakar aeoronotika, dosen Fakultas Teknik UMS,  yang juga pendiri Klub Istri Taat Suami, serta Prof Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, pakar manajemen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Tema yang diberikan kepada saya adalah Pendidikan Islam Membentuk Manusia Berkarater dan Beradab — sama dengan judul salah satu buku yang saya tulis. Memang, diakui oleh banyak pakar pendidikan, bahwa salah satu kelemahan dari pendidikan kita selama ini adalah kurangnya penekanan pada pembentukan karakter unggulan anak didik. Prestasi belajar hanya diukur pada aspek kognitif. Padahal, karakter yang kuat adalah faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa. Begitu yang biasa dipaparkan oleh para pakar pendidikan.

Apalagi, fakta juga menunjukkan, masih menonjolnya berbaga karakter negatif di tengah masyarakat, bahkan di kalangan para elite bangsa. Sejumlah karakter manusia Indonesia yang menonjol, seperti pernah diungkap oleh budayawan Mochtar Lubis (alm.), dalam ceramahnya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 6 April 1977, adalah munafik, enggan bertanggung jawab, berjiwa feodal, masih percaya takhayul, lemah karakter, cenderung boros, dan suka jalan pintas. (Mochtar Lubis, Manusia Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001).

Karena mengakui kelemahan dalam karakter bangsa, akhirnya pemerintah merancang program pendidikan karakter. Kini, banyak program sedang dijalankan dengan tujuan membentuk karakter yang dianggap unggulan, seperti jujur,  tanggung jawab, cinta kebersihan, kerja keras, toleransi, dan sebagainya. Pemerintah dan DPR bersepakat bahwa Pendidikan Karakter  perlu diprioritaskan untuk membangun bangsa yang maju. Sekolah dianggap sebagai tempat yang strategis untuk penyemaian pendidikan karaker. Tahun 2011, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), mengeluarkan buku kecil berjudul “Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter.

Dalam pengantar buku tersebut, Kabalitbang Kemmendiknas menulis:  Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Baca tulisan terkait

Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

November 6, 2025
Menebar Semangat Melalui Sharing Media Bersama WIZ Jakarta

Menebar Semangat Melalui Sharing Media Bersama WIZ Jakarta

September 30, 2025
Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

Memilih Kuat, Jelas Lebih baik?

September 12, 2025
Hati-Hati Hilang Energi Karena Suka Menyalahkan!

Hati-Hati Hilang Energi Karena Suka Menyalahkan!

Juli 19, 2025

Sedangkan tujuan Pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : (1) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik; (2) membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; (3) mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.

Disebutkan, bahwa dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan,  telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: (1) Religius, (2) Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, (15) Gemar Membaca, (16) Peduli Lingkungan, (17) Peduli Sosial, (18) Tanggung Jawab (Sumber: Pusat Kurikulum. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10).

Apresiasi dan kritik.

Seperti dikhawatirkan Mochtar Lubis, salah satu ciri menonjol pada manusia Indonesia adalah lemah karakternya. Jika karakter yang lemah seperti ini dibiarkan dan tidak dilatih agar berangsur-angsur menjadi semakin kuat, maka masa depan bangsa juga mengkhawatirkan. Umat Islam, sebagai komponen terbesar bangsa Indonesia seharusnya menjadi umat yang paling menonjol kerakternya. Allah Berfirman, “Kamu adalah umat terbaik, yang dilahirkan untuk manusia. Kamu menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Dan kamu beriman kepada Allah.” (QS 3:110).

Umat Islam adalah umat yang mulia, jika mereka benar-benar beriman (QS 3:139). Umat Islam diserahi tugas mewujudkan rahmatan lil alamin, memakmurkan bumi dan mewujudkan keselamatan bagi manusia, di dunia dan akhirat. Umat Islam akan menjadi saksi atas manusia. Sebab kata Nabi s.a.w, Al Islamu ya’lu wal yu’la alaihi. Islam itu tinggi. Tidak ada yang lebih tinggi dari Islam. Karena itu, memang bisa dikatakan, masa depan umat Islam dan bangsa Indonesia, akan ditentukan oleh berhasil atau tidaknya pendidikan berbasis karakter atas mereka.

Akan tetapi, kita,  warga bangsa yang Muslim, perlu bertanya, Pendidikan Karakter seperti Apa yang dimaui oleh pemerintah? Bagaimana pendidikan karakter itu dipandang dari perspektif pandangan alam Islam (Islamic worldview).

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengaku berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Sesuai kesepakatan Bung Hatta dengan para tokoh Islam di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), makna Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Tauhid. Karena itu, tidak sepatutnya bangsa Indonesia mengembangkan konsep Pendidikan Karakter yang ateis atau yang bersifat sekuler. (Tentang arti Pancasila, lihat Adian Husaini, Pancasila bukan untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2009).

Seyogyanya, pendidikan karakter yang dikembangkan di Indonesia, khususnya untuk umat Islam, haruslah pendidikan karakter berbasis Tauhid. Jika bangsa Cina, Jepang, AS, dan sebagainya,  maju sebagai hasil pendidikan karakter, tentulah bangsa Indonesia harus memiliki karakter yang lebih baik, tanpa perlu menjadi komunis, ateis, atau sekuler.

Dalam perspektif Tauhid inilah, tampak sejumlah ketidakjelasan dan kerancuan dalam konsep Pendidikan karakter yang saat ini diajukan pemerintah.  Misalnya, disebutkan, bahwa Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945”

Jika ditanyakan, apa makna ungkapan akhlak mulia, moral, etika, adab, menurut falsafah Pancasila?  Apakah Pancasila bisa dijadikan sebagai landasan untuk berakhlak mulia? Jika bisa, bagaimana kita harus berakhlak mulia  sesuai Pancasila? Bisakah dijelaskan, bagaimana cara menggosok gigi yang baik menurut falsafah Pancasila?

Juga disebutkan dalam buku Panduan tersebut, bahwa tujuan Pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : (1) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik; (2) membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; (3) mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.

Menjadikan Pancasila sebagai pedoman pembentukan karakter bangsa akan menimbulkan persoalan serius, karena akan membenturkan Pancasila dengan agama. Pancasila seyogyanya tidak dijadikan sebagai landasan amal, akhlak, atau karakter. Sebab, itu adalah wilayah agama. Jika Pancasila akan ditempatkan sebagai pedoman karakter atau moral, maka akan menjadi pedoman baru, yang berbenturan dengan posisi agama. Hal itu tidak akan berhasil, sebab Pancasila tidak memiliki sosok panutan ideal yang bisa dijadikan contoh dalam pembentukan karakter. Berbeda dengan Islam, yang memiliki suri tauladan yang jelas dan abadi, yaitu Nabi Muhammad.

Seharusnya, bangsa Indonesia mau belajar dari kegagalan Orde Baru dalam upaya penempatan Pancasila sebagai pedoman amal. Upaya pemerintah Orde Baru untuk menempatkan Pancasila menjadi landasan moral dilakukan melalui sosialisasi dan indoktrinasi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Tahun 1978, Partai Persatuan Pembangunan menolak pengesahan Tap MPR tentang P4. Tokoh Masyumi Sjafroedin Prawiranegara juga berkirim surat kepada Presiden Soeharto tanggal 7 Juli 1983, yang menyatakan, bahwa tidak ada yang namanya moralitas Pancasila, karena urusan moral sudah ada dalam agama masing-masing. Sjafroedin menekankan, bahwa Pancasila adalah asas negara dan landasan konstitusi. Prof. HM Rasjidi juga berpendapat, P4 membahayakan keberadaan Islam.

Misalnya, ajaran tentang kerukunan beragama telah dipergunakan untuk membelenggu umat Islam supaya tidak menentang pemurtadan umat Islam  oleh aliran kebatinan dan kristenisasi. Ada juga tokoh yang menulis bahwa P4 memberikan perlindungan terhadap aliran kepercayaan dan menyingkirkan kaitan historis kedudukan umat Islam dalam kerangka ideologi Pancasila. P4 dipandang sebagai manipulasi dan pemusatan penafsiran ideologi negara oleh penguasa tanpa mengaitkan asas-asas ajaran agama, terutama Islam. Memang, sejak tahun 1975, PMP wajib diajarkan di sekolah-sekolah. Dan sejak ditetapkan MPR, maka Penataran P4 diwajibkan untuk pegawai negara dan mahasiswa.

Menurut Riswanda Imawan, penataran P4 dimaksudkan untuk mengurangi pentingnya ideologi Islam. Ada juga yang menyebut proses Pancasilaisasi mempunyai implikasi deislamisasi. Juga, menurut Leifer, salah satu fungsi Pancasila adalah untuk melindungi identitas budaya kelompok abangan. Muhammad Natsir menyebut diberlakukannya pelajaran PMP di sekolah-sekolah merupakan bentuk pendangkalan agama dan penyamaan agama dengan Pancasila. (M. Rusli Karim, Negara dan Peminggiran Islam Politik, hal. 179-180).

Jika pendidikan karakter didasarkan kepada falsafah Pancasila yang tidak dijelaskan maknanya,  maka sudah barang tentu, pendidikan karakter itu berpijak di atas fondasi yang rapuh. Seharusnya, pendidikan karakter di Indonesia dilaksanakan  khususnya bagi kaum Muslim  dengan berdasarkan kepada konsep Tauhid. Itulah sebenarnya makna dan konsep yang paling tepat bagi pendidikan Karakter di Indonesia, sesuai dengan makna Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Situbondo, Jawa Timur, 16 Rabiulawwal 1404 H/21 Desember 1983 memutuskan sebuah Deklarasi tentang Hubungan Pancasila dengan Islam, yang antara lain menegaskan:  (1) Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama. (2) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat 1 Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang menjiwai sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam. (3) Bagi Nahdlatul Ulama (NU) Islam adalah akidah dan syariah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antarmanusia. (Lihat, pengantar K.H. A. Mustofa Bisri berjudul Pancasila Kembali untuk buku Asad Said Ali, Negara Pancasila, Jalan Kemaslahatan Berbangsa, (Jakarta: LP3ES, 2009). Lihat juga, Munawar Fuad Noeh dan Mastuki HS (ed), Menghidupkan Pemikiran KH Achmad Siddiq, (Jakarta: Pustaka Gramedia Utama, 2002), hal. 118-145).

  1. Ali Haidar, dalam bukunya, Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), memberikan komentar terhadap keputusan Munas Alim Ulama tersebut: Penegasan ini sebenarnya bukannya tidak terduga. Seperti dikemukakan Hatta ketika bertemu dengan beberapa pemimpin Islam tanggal 18 Agustus 1945 menjelang sidang PPKI untuk mengesahkan UUD, mereka dapat menerima penghapusan tujuh kata yang tercantum dalam Piagam Jakarta, karena dua alasan. Pertama, bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan monoteisme tauhid dalam Islam. Kedua, demi menjaga kesatuan dan keutuhan wilayah negara yang baru diproklamasikan sehari sebelumnya Salah seorang yang dipandang Hatta berpengaruh dalam kesepakatan ini ialah Wachid Hasjim, tokoh NU yang memiliki reputasi nasional ketika itu. Jadi rumusan deklarasi itu hakekatnya menegaskan kembali apa yang telah disepakati sejak negara ini baru dilahirkan tanggal 18 Agustus 1945 yang lalu. (hal. 285-286).

Sebenarnya, terlepas dari agama dan ideologi masing-masing, harusnya bangsa Indonesia mau bersikap jujur, bahwa rumusan Pancasila yang berlaku sekarang ini, tidaklah terpisahkan dari rumusan Pembukaan UUD 1945, yang kini berlaku kembali sebagai hasil Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dekrit itu menegaskan bahwa Piagam Jakarta adalah menjiwai dan merupakan satu kesatuan dengan UUD 1945. Karena itu, dalam memahami sila Pertama, misalnya, tidak boleh dilepaskan dari alinea ketiga Pembukaan UUD 1945: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Jadi, sila pertama, menurut berbagai tokoh organisasi Islam,  bisa dikatakan sebagai penegasan konsep Tauhid dalam Islam, sebab dalam alinea ketiga jelas-jelas disebutkan nama Tuhan yang Esa yaitu Allah.

Dalam buku Hidup Itu Berjuang, Kasman Singodimedjo 75 Tahun, tokoh Muhammadiyah, Prof. Kasman Singodimedjo menegaskan: Dan segala tafsiran dari Ketuhanan Yang Maha Esa itu, baik tafsiran menurut historisnya maupun menurut artinya dan pengertiannya sesuai betul dengan tafsiran yang diberikan oleh Islam. (Lihat, Hidup Itu Berjuang, Kasman Singodimedjo 75 Tahun (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hal. 123-125).

Karena itu, sudah sepatutnya, pendidikan karakter di Indonesia memang didasarkan kepada konsep Tauhid, sehingga memiliki landasan, konsep, dan teladan (uswatun hasanah) yang jelas. Sebagai aplikasinya, misalnya, karakter toleransi,  harus diberi batasan, bahwa umat Islam tidak boleh bertoleran terhadap kemusyrikan dan kemunkaran. Dalam tataran kebangsaan, sudah sepatutnya, negara tidak menfasilitasi berkembangnya paham-paham syirik yang bertentangan dengan konsep Tauhid. Maka, keliru, jika atas nama Pluralisme dan multikulturalisme, siswa diajarkan agar bertoleran terhadap segala bentuk aliran sesat yang jelas-jelas merupakan suatu kemungkaran.

Yang benar adalah, negara wajib melindungi segenap warganya, khususnya warga Muslim, agar tidak mengikuti paham syirik dan kemungkaran. Yang terangkit penyakit syirik, diupayakan agar bertobat. Bukan malah dikembangkan dengan alasan itu merupakan local wisdom. Anak-anak Muslim perlu ditanamkan untuk memiliki karakter yang kuat dalam bertoleransi, tetapi tanpa merusak keimanannya dan tetap didorong untuk aktif menjalankan kewajiban dakwah, yakni malaksanakan amar maruh nahi munkar.

Jadi, kita bisa menyimpulkan, bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya karakter Pancasila.  Pendidikan karakter di Indonesia sepatutnya dikembalikan kepada agama masing-masing. Serahkan pembentukan karakter anak-anak Muslim pada orang tua dan para guru yang muslim; menggunakan konsep pendidikan akhlak dalam Islam dan menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai sosok teladan yang agung. Didiklah anak-anak Muslim agar mereka memiliki karakter mulia dalam Islam, seperti pemberani (syajaah), cinta pengorbanan, bermartabat, jujur, cinta kebersihan, cinta ilmu, cinta kerja keras, punya rasa malu, cinta sesama, dan sebagainya, dengan berdasar kepada ajaran Islam.

Dengan cara itu sebenarnya Pancasila sudah ditegakkan; tidak perlu ada yang namanya karakter Pancasila. Tidak akan ditemukan manusia Indonesia yang bisa mengamalkan Pancasila 100 persen, yang seluruh ucapan dan perbuatannya bisa dijadikan contoh keteladanan. Kita memerintahkan anak kita menolong fakir miskin, menyantuni anak yatim, karena itu perintah Allah SWT, sesuai ajaran Islam; bukan karena perintah Pancasila.  Dan yakinlah kita, di akhirat nanti, tidak akan ditanya oleh Allah, apakah kita sudah mengamalkan Pancasila atau tidak! Wallahu alam. (Depok, 1 November 2013)

***********

Penulis: Dr. Adian Husaini

(Penulis Buku, Pendiri INSISTS)

Demikian Semoga Bermamfaat…

@Wallahu ‘alam bishowab…

Artikel : www.mujahiddakwah.com (Menebar Dakwah dengan Al-Qur’an dan Sunnah)

📡 Kunjungi Kami di akun sosial Mujahid Dakwah.Com

📲 Facebook : https://goo.gl/Z63qri

📲 Instagram : https://goo.gl/6tQbJA

📲 Twitter : https://goo.gl/H6DrwK

📲 Youtube : https://goo.gl/xmf1Vi

📲 Telegram : https://goo.gl/9e3ZBe

🌍 Website : http://mujahiddakwah.com

🎗 Sponsor : Kokoh Ikhwah

(Fb : Kokoh Ikhwah. https://goo.gl/1UyF8e)

(Info Pemesanan,  WA +62 852-5475-7734)

(Ingin Jadi Sponsor, Pasang Iklan di Grub dan di website​??)

(Silahkan chat nomor di atas)

Tags: Dr. Adian HusainiINSISTSPancasila
Share236SendTweet147
Previous Post

Islam, Komunis Dan Pancasila – Dr. Adian Husaini

Next Post

Fenomena Kotak Kosong (Dr. Ilham Kadir)

Muh Akbar

Muh Akbar

Muhammad Akbar adalah Jurnalis Mujahid Dakwah, Founder Daar Al-Qalam & Sahabat Literasi, Pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), Aktivis Palestina.

POSTINGAN TERBARU

Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur
KABAR DUNIA

Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur

by Muh Akbar
November 7, 2025
Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional
Kolom

Imam Shamsi Ali: Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

by Imam Shamsi Ali
November 6, 2025
BMH dan Hidayatullah Jakarta Gelar Terapi Mata, Terangi Pandangan Warga Muara Angke
INDONESIA

BMH dan Hidayatullah Jakarta Gelar Terapi Mata, Terangi Pandangan Warga Muara Angke

by Muh Akbar
November 6, 2025
Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York
INDONESIA

Zohran Mamdani Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York

by Muh Akbar
November 6, 2025
Prev Next

Support Jurnalis Muslim for Dakwah Literasi!

Menebar cahaya ilmu dan menyuarakan kebenaran

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

ADVERTISEMENT

PILIHAN EDITOR

Donald Trump Sebut Gencatan Senjata Gaza Hari Bersejarah, Apa Langkah Selanjutnya?
PILIHAN EDITOR

Donald Trump Sebut Gencatan Senjata Gaza Hari Bersejarah, Apa Langkah Selanjutnya?

by Muh Akbar
Oktober 15, 2025
11 Pencapian Strategis Taufan Al-Aqsa: Titik Balik Global dan Peluang Pembebasan Palestina
BAITUL MAQDIS

11 Pencapian Strategis Taufan Al-Aqsa: Titik Balik Global dan Peluang Pembebasan Palestina

by Muh Akbar
Oktober 7, 2025
Baliho Prabowo di Tel Aviv: Simbol Normalisasi dan Ujian Konstitusi
PILIHAN EDITOR

Baliho Prabowo di Tel Aviv: Simbol Normalisasi dan Ujian Konstitusi

by Muh Akbar
Oktober 1, 2025
Seruan Tentara Internasional untuk Palestina: Suara Baru dari Panggung PBB di Era Genosida
PILIHAN EDITOR

Seruan Tentara Internasional untuk Palestina: Suara Baru dari Panggung PBB di Era Genosida

by Muh Akbar
September 30, 2025
KTT Darurat Arab–Islam di Doha Antara Retorika dan Aksi Nyata
PILIHAN EDITOR

KTT Darurat Arab–Islam di Doha Antara Retorika dan Aksi Nyata

by Muh Akbar
September 17, 2025
Kasus Kuota Haji 2024 dan Presumption of Innocence
PILIHAN EDITOR

Kasus Kuota Haji 2024 dan Presumption of Innocence

by Muh Akbar
September 16, 2025
Load More

BAITUL MAQDIS STUDIES

Syeikh Mutawalli Sya’rawi Menjelaskan Syarat Utama Masjid Al-Aqsha Kembali pada Umat Islam
BAITUL MAQDIS

Syeikh Mutawalli Sya’rawi Menjelaskan Syarat Utama Masjid Al-Aqsha Kembali pada Umat Islam

Oktober 29, 2025
Netanyahu dan Bayang-Bayang Saladin
BAITUL MAQDIS

Netanyahu dan Bayang-Bayang Saladin

Oktober 28, 2025
Badai Al Aqsha, Badai Penghempas Kepongahan
BAITUL MAQDIS

Badai Al Aqsha, Badai Penghempas Kepongahan

Oktober 12, 2025
11 Pencapian Strategis Taufan Al-Aqsa: Titik Balik Global dan Peluang Pembebasan Palestina
BAITUL MAQDIS

11 Pencapian Strategis Taufan Al-Aqsa: Titik Balik Global dan Peluang Pembebasan Palestina

Oktober 7, 2025
Simbolisme Darah Qatar dan Palestina di Doha: Apakah Umat Bertanggung Jawab Membalas?
BAITUL MAQDIS

Simbolisme Darah Qatar dan Palestina di Doha: Apakah Umat Bertanggung Jawab Membalas?

September 18, 2025
Di Tengah Sorotan Dunia, Penjajah Israel Mengubah Gaza Menjadi Negeri “Mayat Berjalan”
BAITUL MAQDIS

Di Tengah Sorotan Dunia, Penjajah Israel Mengubah Gaza Menjadi Negeri “Mayat Berjalan”

Agustus 13, 2025
Anas Al-Sharif, Suara Gaza yang Telah Dibungkam Zionis Israel
BAITUL MAQDIS

Anas Al-Sharif, Suara Gaza yang Telah Dibungkam Zionis Israel

Agustus 12, 2025
Prof Abd al-Fattah El-Awaisi Berlepas Diri dari Penguasa Arab: Diam atas Gaza adalah Pengkhianatan
Al-Maqdisi Studies

Prof Abd al-Fattah El-Awaisi Berlepas Diri dari Penguasa Arab: Diam atas Gaza adalah Pengkhianatan

Juli 24, 2025

POPULAR POST

  • Bebasnya 1.968 Warga Palestina Disambut Isak Haru

    Bebasnya 1.968 Warga Palestina Disambut Isak Haru

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Genosida Berakhir, Hamas Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

    618 shares
    Share 247 Tweet 155
  • 9.820 Pemukim Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa, Simbol Eskalasi dan Upaya Yahudisasi Kota Suci

    603 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza

    600 shares
    Share 240 Tweet 150
  • Jurnalis Palestina Saleh Al Ja’frawi Tewas Ditembak Milisi Dukungan ‘Israel’ di Gaza

    600 shares
    Share 240 Tweet 150

PALESTINA TERKINI

Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur
KABAR DUNIA

Terus Melanggar Gencatan Senjata: Penjajah Israel Bom dan Bongkar Rumah di Gaza Timur

November 7, 2025
Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza
KABAR DUNIA

Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh 97 Warga Palestina di Gaza

Oktober 21, 2025
Dr. Hendri Tanjung Resmi Dilantik Sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor 2025-2029
KABAR DUNIA

9.820 Pemukim Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa, Simbol Eskalasi dan Upaya Yahudisasi Kota Suci

Oktober 17, 2025
Dr. Hendri Tanjung Resmi Dilantik Sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor 2025-2029
KABAR DUNIA

Gaza Damai, PM Spanyol: Pelaku Genosida Harus Tetap Tanggung Jawab

Oktober 17, 2025

Next Post
Fenomena Kotak Kosong (Dr. Ilham Kadir)

Fenomena Kotak Kosong (Dr. Ilham Kadir)

Mujahid Dakwah

Mujahid Dakwah adalah portal media Islam Indonesia yang memuat artikel Islam, kolom dan opini, sejarah peradaban, berita dunia Islam, lifestyle dan muslimah, berita nasional, palestina. Serta menjadi pusat aspirasi dan literasi umat demi bangkitnya peradaban Islam.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Tulisan
  • Support Mujahid Dakwah

All Right Reserved ©2018-2025 / Web Design By Mubarak Group Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • ARTIKEL
  • KHAZANAH
  • NASIONAL
  • KALAM
  • LIFESTYLE
  • DUNIA ISLAM
  • TSAQOFAH
  • PAHAM SESAT

All Right Reserved ©2018-2025 / Web Design By Mubarak Group Indonesia